Suatu hari di dalam sebuah rumah ada kejadian menarik antara seorang ibu dan anaknya. Mari kita simak dan pahami sedikit saja pelajarannya. Malam itu sang anak hendak menerjakan tugas sampai larut, lalu setelah itu ia bermain game untuk sedikit mencari hiburan. Lalu terdengarlah suara rintihan aneh, namun itu bukan rintihan, melainkan suara orang ketawa-ketiwi. Setelah itu keluarlah sang ibu menghampiri sang anak.
Ibu : Sedang apa nak, sudah malam begini belum tidur?
Anak : Sedang main game bu, nanti saja belum ngantuk.
Ibu : Bagaimana mau lulus kuliah, pekerjaanmu hanya online saja sampai larut malam.
Anak : Dengan online saya bisa lulus bu, “jawab anak itu sambil senyum.”
Ibu : Dasar, banyak alasan. (pergi kembali ke kamarnya)
Waktu pun tak terasa sudah hampir pagi, anak itu tetap asik dengan gamenya. Lalu ibunya kembali mengingatkan, “sudah mau subuh, belum ngantuk juga?”.
Anak : Belum bu, tanggung sampai nanti ada kuliah pagi.
Ibu : Kamu ini kalau sudah internetan tidak tahu waktu.
Anak : Nah, ibu sendiri kenapa belum tidur?
Ibu : Ibu baru saja shalat tahajud dan sekarang menunggu subuh.
Anak : Bukannya dari tadi ibu sedang ketawa-ketiwi dengan suara cenat-cenut (menggerutu dalam hati)
Ohh, kirain sedang apa bu? (sambil memendam)
Ibu : Yasudah, jangan lupa kurangi waktu online mu nak !
Anak : Baiklah bu.
Keesokan harinya pun terjadi hal yang sama dan terus berulang-ulang, sampai suatu saat sang anak merasa kesal. Lalu memutuskan untuk mencoba melawan demi mempertahankan ideologinya. Pertanyaannya, apakah ini sebuah kesalahan dalam pemahaman atau hanya contoh masalah kecil biasa?
0 comments:
Post a Comment