Tuesday, January 11, 2011

Bicara Capres Kok Sekarang, Mbok Pikirin Harga Cabai



Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, enggan menanggapi wacana calon presiden 2014. Masih jauh. Sebelumnya, suaminya, yang juga politisi senior PDI Perjuangan, Taufiq Kiemas, mengatakan, Mega kemungkinan tak akan maju lagi. PDI Perjuangan mempertimbangkan regenerasi dan memajukan calon muda.
Apa tanggapan Mega? "Nanya kok hari gini. Enggak seru, kalau nanya hari ini. Nanti saja 2014," katanya sambil tersenyum, dalam jumpa pers usai peringatan HUT ke-38 tahun PDI Perjuangan, Senin (10/1/2011), di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Ditanya lebih jauh, mengenai kans putrinya, Puan Maharani, yang disebut-sebut akan dikader menjadi penggantinya, Mega pun kembali menjawab, "Kenapa maunya buru-buru. Mbok pikirin kenapa harga cabai naik. Kenapa sekarang ini kasus Bank Century tidak dibuka, bagaimana itu kasus Gayus," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah politisi takzim mendengar pidato politik Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Kantor partai itu, Jalan Raya Lenteng Agung 99 Jakarta Selatan. Tak terkecuali Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Partai Demokrat dan Prabowo Subianto, pasangan Mega dalam Pemilu Presiden yang juga Ketua Dewan Pembina Gerindra.

Mengenakan kemeja lengan panjang warna biru, Anas duduk di deretan depan tamu undangan. Tampak juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, eks Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu.

Pidato Megawati sendiri disiarkan langsung oleh dua stasiun televisi. Mega menyampaikan orasinya di panggung depan kantor. Sebuah telepromter, pun dipersiapkan agar Mega dapat berpidato secara sempurna. Alat ini berbentuk tongkat setinggi kurang lebih 1,5 meter. Terdapat, kaca tipis tempus pandang di bagian atasnya yang biasanya berdiri di samping kiri dan kanan mimbar.

Dari kaca tipis ini, muncul teks pidato sebagai pantulan dari monitor yang ada di bagian bawah. Pembaca pidato, layaknya akan seperti pembaca berita di televisi sehingga tak perlu lagi memegang naskah pidato. Presiden SBY, juga kerap kali memakai alat canggih ini.

Sumber ; suaramedia

0 comments:

Post a Comment