Wednesday, January 5, 2011

RI 18 Besar Dunia itu Maya



JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Anggaran DPR, Bambang Soesatyo, menilai, klaim Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa perihal ciamiknya perekonomian nasional sekadar pepesan kosong. Pasalnya, daya beli masyarakat saat ini justru tertekan dengan laju inflasi Januari-Desember 2010 yang mencapai 6,96 persen. "Bagi rakyat, puja-puji atau klaim tentang Indonesia sebagai satu dari 18 kekuatan ekonomi dunia adalah pepesan kosong," ujar Bambang yang juga Wakil Ketua Umum Kadin kepada Tribun di Jakarta, Selasa (4/1/2011).
Menurut dia, pernyataan Hatta ini sebagai manuver untuk lari dari tanggung jawab terhadap persoalan ekonomi yang dihadapi rakyat saat ini. "Pernyataan itu tak lebih dari angin surga. Hatta coba meninabobokan rakyat dan membangun kebanggaan semu," katanya.

Sebagai Menko Perekonomian, lanjut Bambang, semestinya Hatta lebih peduli pada persoalan sekarang ini, bukan justru mengira-ngira ekonomi negara 15 atau 20 tahun mendatang ketika jabatan menteri sudah tidak ada di tangan.

"Kalau sekarang ini terjadi lonjakan harga bahan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan cabai, berarti masalahnya berkait dengan perut rakyat," ujarnya. "Itulah tugas utama Menko Perekonomian saat ini. Maka, Hatta harus memprioritaskan penanganan masalah pengendalian harga," ungkapnya.

Wakil Bendahara Umum Partai Golkar ini mendesak Hatta untuk tidak lari dari tanggung jawab.

"Jangan mengajak rakyat mengawang-awang atau bermimpi sebab masalah riil saat ini adalah tingginya harga kebutuhan pokok rakyat," katanya seraya menjelaskan, daya konsumsi jutaan keluarga sudah anjlok menuju titik nol.

"Jutaan anak terancam kekurangan gizi," ujarnya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (3/1/2011), menyatakan, laju inflasi Januari-Desember 2010 sebesar 6,96 persen karena didominasi kenaikan inflasi dari beras.

Inflasi pada Desember sebesar 0,92 persen dengan indeks harga konsumen 125,17. Untuk bulan Desember, sumbangan beras terhadap inflasi sebesar 0,23 persen.

0 comments:

Post a Comment