Testimoni Gayus Halomoan Tambunan berbuntut panjang. Setelah episode klarifikasi Satgas Pemberantasan Mafia Hukum usai, kini giliran Panja Mafia Pajak DPR beraksi.
Para wakil rakyat di Senayan itu dalam waktu dekat berencana memanggil produsen BalckBerry, yaitu Research in Motion (RIM). Tujuannya untuk mengkroscek kebenaran isi percakapan via BlackBerry Messenger (BBM) antara Denny Indrayana dengan Gayus Tambunan dan dengan Milana Anggraini.
“Harus ada kroscek antara isi BBM dengan produsen BlackBerry, karena itu dimungkinkan ada perubahan,” ujar anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun kepada okezone di Jakarta, Minggu (23/1/2011).
Ketika ditanya apakah hal itu tidak bersifat tendensius dan terkesan memojokkan posisi Denny Indrayana selaku Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, politisi PDIP itu menjawab secara diplomatis. “Bukan curiga, tapi demi objektivitas.”
Gayus mengakui rencana pemanggilan RIM baru dalam tahap rencana. Namun hal itu akan segera dibawa ke rapat pleno dan kemungkinan besar akan mendapat persetujuan dari Panja Mafia Pajak. “Ini untuk memfasilitasi kebenaran karena baru satu yang membuka BBM-nya,” tandasnya.
Dalam testimoninya usai pembacaan vonis di pengadilan, Gayus mengungkapkan Satgas telah berupaya merekayasa kasus mafia pajak. Dia pun kecewa karena janji akan mendapatkan keringanan hukuman tak terbukti setelah dirinya mau dibujuk kembali ke Tanah Air. Mantan pegawai Ditjen Pajak itu juga tidak terima dengan isi percakapan via BBM antara Denny dengan Milana Angraini yang bernada mengintimidasi.
Sejumlah pihak lantas menuding bahwa pertemuan antara Gayus dengan Satgas di Singapura di Asian Food Court Lucky Plaza, Singapura pada 30 Maret 2010, bukanlah kebetulan, tapi telah diatur sebelumnya.
Denny beberapa waktu lalu membuktikan bahwa Satgas tak memerintahkan Gayus Tambunan berangkat ke Singapura. Sementara Gayus mengaku keberangkatannya pada 24 Maret 2010 ke Singapura karena disuruh Denny agar tidak dijadikan korban bersama Andi Kosasih.
"Kami tak tahu ia di Singapura, karena dalam percakapan BBM saya justru menanyakan 'Apakah Anda di Singapura?' kalau kami yang mengatur tak mungkin saya menanyakan hal itu," kata Denny di Jakarta, Rabu (19/1/2011).
Tanggal 24 Oktober 2010 menurut Denny adalah tanggal di mana ia bertukar PIN BlackBerry dengan Gayus di kantornya. Setelah bertukar PIN, keduanya terlibat percakapan. "Saya sempat menanyakan 'Gayus kau di mana?". Pesan tersebut saya kirimkan setelah saya bertemu dengan Kapolri BHD untuk membicarakan bahwa saya telah bertemu Gayus dan mencoba meminta perlindungan," kata Denny.
Tapi Gayus baru membalas pesan tersebut pada 29 Maret 2010. "Pertanyaan ‘Gayus kau dimana?’ menunjukkan bahwa kami tidak tahu dia di mana," tandas Denny. Pada 29 Maret akhirnya, Denny menerima BBM balasan dari Gayus atas pertanyaan "Gayus kau dimana? itu'.
Dalam pesannya Gayus mengungkapkan permintaan maaf. "Mas saya minta maaf sebelumnya saya kaget pada tanggal 24 saya baca AK (Andy Kosasih) sudah jadi tersangka pemberian keterangan palsu daripada saya diamankan Polri maka saya pergi," tulis Gayus.
Lalu Denny menyarankan agar Gayus menyerahkan diri sebelum ditangkap penyidik. "Kalau Anda kooperatif tentu lebih baik, tapi ia menjawab 'saya belum siap mas'," kata Denny. Dikatakannya, konteks tertangkap dan menyerahkan diri beda, karena kalau menyerahkan diri ruang keringanannya sangat besar.
Lalu ada pernyataan yang membuktikan bahwa satgas tak mengatur kepergian ke Singapura. Yakni pertanyaan dalam percakapan BBM terkait keberadaannya di Singapura. "Anda di Singapura? Saya tanya itu kalau satgas menyuruh pergi tentu pertanyaan ini tidak ada," kata Denny.
Selain membeberkan isi percakapan via BBM dengan Gayus, Denny juga membuka ke publik percakapannya dengan istri Gayus, Milana Anggraini.
Sumber : Okezone.com
0 comments:
Post a Comment