Sebuah ungkapan yang sering terucap ketika seseorang baik pria maupun wanita mengalami putus cinta. Hal ini sangat mudah diucapkan oleh kita, namun sulit dilakukan. Entah kenapa sampai detik ini saya belum bisa menerima kenyataan yang sebenarnya sedang saya alami, sebuah Elegi Cinta Satu Hati. Ketika cinta lama tak bisa bersemi kembali membekukan mata hati, membuat kita suri akan ilusi dua dimensi.
Mungkin saya harus banyak belajar banyak tentang cinta, karena saya selalu bermasalah dalam menjalin sebuah hubungan percintaan. Entah apa yang saya pikirkan tentang sebuah cinta dan kasih sayang, masih ragu akan ketulusan yang dimiliki insan sempurna tanda cipta Yang Kuasa. Terkadang hati membisik bertanya, mengapa harus ada rasa bila nantinya akan kutinggalkan. Mungkin ada jawaban yang tepat dari para sahabat saya, mereka bilang "agar kamu memahami apa itu cinta kasih yang murni, tidak hanya mengerti arti dari sebuah hubungan, bukan materi ataupun birahi, Namun kesetiaan dan kejujuran tiada henti adalah inovasi dalam menjalani sebuah implementasi".
Saya masih kurang paham apa yang dimaksudkan oleh para sahabat saya, namun saya tetap jalani. Tersenyum tenang walau hati menangis (salah satu bait dari lagu penyanyi indonesia). Saya yakin suatu saat nanti saya bisa melepaskan semua dan kembali melanjutkan hidup saya karena saya yakin Tuhan punya rencana yang lebih baik dari apa yang saya rencanakan.
0 comments:
Post a Comment